Makalah Unsur Utama (Keperiodikan Unsur dari Golongan III A-V A)



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhana wa ta’ala ,bahwa penulis telah menyelesaiakan tugas mata kuliah Anorganik dengan membahas materi “Keperiodikan Unsur dari Golongan III A-V A”.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Sehingga, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi penulis.



Gorontalo, 29 November 2017


Penulis
                 
 





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Golongan III A........................................................................................................ 2
2.2 Golongan IV A........................................................................................................ 9
2.3 Golongan V A......................................................................................................... 17
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.............................................................................................................. 29
3.2 Saran........................................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Banyak sekali unsur-unsur yang telah ditemukan oleh para ahli dibumi. Mulai dari unsur yang bersifat logam,nonlogam,semilogam dan lain-lain. Penemuan unsur-unsur tentunya melalui proses yang panjang. Semua unsur tidak ada yang ditemukan murni di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah berupaya untuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat dan karakteristik unsur-unsur tersebut.
Dari 109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan 70 unsur diantaranya adakah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini yang dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan bijih logam yang ada dalam prut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui ilmu dan teknologi untuk mengolahnya.
1.2    Rumusan Masalah
1.         Bagaimana sejarah unsur-unsur golongan IIIA-VA ditemukan?
2.         Apa saja sifat fisika dan kimia dari masing-masing unsur golongan IIIA-VA?
3.         Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur golongan IIIA-VA ?
1.3    Tujuan
1.         Bagaimana sejarah unsur-unsur golongan IIIA-VA ditemukan?
2.         Apa saja sifat fisika dan kimia dari masing-masing unsur golongan IIIA-VA?
3.         Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur golongan IIIA-VA ?





BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Golongan III A
1.      Sejarah unsur-unsur golongan III A
Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua unsur golongan IIIA, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan  untuk thallium keadaan tersebut  merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992).
Golongan III A terdiri dari boron, alumunium, galium, indium, dan talium. Sejarah penemuan unsur-unsur tersebut tidak sama antara unsur satu dengan unsur lainnya. Unsur-unsur yang ada dialam tidak ditemukan dalam keadaan murni. Adapun sejarah ditemukannyaunsur-unsur golongan III A adalah sebagai berikut:
a.       Boron (B)
Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu burah.Senyawa boron telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard.


b.       Alumunium (Al)
Aluminium ditemukan pada tahun 1827 0leh Freidrich Wohler.Alumunium merupakan logam yang paling banyak ketiga dalam kerak bumi (setelah oksigen dan silikon), kandungannya sekitar 8,8% pada kulit bumi. Unsur ini terdapat dalam bijih bauksit, Al2O3.2H2O (kadarnya 35-60%), granit, dan tanah liat.
c.       Galium (Ga)
Galium berasal dari bahasa Latin: Gallia  yang berarti Perancis; juga dari bahasa Latin, gallus terjemahan dari Lecoq, yang berarti ayam jantan. Unsur ini diprediksi dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi hidroksida di KOH
d.      Indium (In)
Indium ditemukan pada tahun 1863 oleh Reich and Richter dan unsur ini dinamai bedasarkan garis berwarna indigo biru yang merupakan spectrum dari elemen ini.  Pertama kali dijumpai pada mineral seng, hingga kini mineral seng adalah sumber utama dari produksi unsur ini. Indium pertama kali diisolasi setahun semenjak pertama kali unsur ini ditemukan. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi.
e.       Talium (Tl)
Talium berasal dari bahasa Yunani: thallos, yang berarti ranting hijau. Talium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan. Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites.



2.      Sifat fisika unsur golongan III A

B
Al
Ga
In
Tl
Nomor atom
5
13
31
49
81
Jari –jari atom (A0)
0,80
1,25
1,24
1,50
1,55
Jari –jari ion (A0)
-
0,45
0,60
0,81
0,95
Kerapatan (g/cm3)
2,54
2,70
5,90
7,30
11,85
Titik Leleh (0K)
2300
932
303
429
577
Titik Didih (0K)
4200
2720
2510
2320
1740
Energi ionisasi (I) (kJ/mol)
807
577
579
556
590
Energi ionisasi (II) (kJ/mol)
2425
1816
1979
1820
1971
Energi ionisasi (III) (kJ/mol)
3658
2744
2962
2703
2874
Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
·         Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
·         Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
·         Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
·         Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl
·         Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar
·         Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl


3.      Sifat kimia unsur golongan III A
a.       Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. , tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
b.      Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.
c.       Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah dalam senyawa galium arsenida, digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya. Sifat-sifat kimia unsur Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni.
d.      Indium adalah sebuah unsur post transisi metal yang meiliki bilangan oksidasi +3, sama seperti galium. Indium tidak bereaksi dengan air, namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen membentuk senyawa indium(III). Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Indium juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
e.       Talium adalah salah satu unsur golongan III A dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. halium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau. Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi.
4.      Kegunaan unsur-unsur golongan III A
a.       Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu, Na2B4O75H2O  Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach),  Asam borik digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis, Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron, Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit, Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket, dan permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
b.      Alumunium merupakan logam yang ringan, kuat dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan, Aluminium digunakan sebagai pelapis kemasan biskuit, cokelat, dan rokok, campuran logam 90% Al dan 10% Mg magnalinum, bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang, tawas, KAl (SO4), digunakan untuk penjernihan air dan zat antikeringan,  Al(OH3) digunakan untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan dan karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas dengan tahan karat,  Aluminium (Al) banyak digunakan untuk membuat alat-alat  masak.
c.       Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium,  karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang, Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya dan Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
d.      Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik seperti thermistor dan fotokonduktor, Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak, Indium digunakan pada LED ( Light Emitting Diode) dan laser diode, Indium digunakan untuk membuat penel surya, Indium dapat digunakan untuk mencegah proses korosi seng pada baterai, Indium biasa digunakan pada solder (untuk mengelas), dan Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
e.       Talium digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium, digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket, Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti, Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen, Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah, Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak Negara, Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi hama, dan Talium dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.
2.2    Golongan IV A
Unsur-unsur golongan IVA dalam sistem periodik panjang terletak pada grup 14. Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C),  Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb), dan Ununquadium (Uuq). Unsur golongan IVA terdiri dari sebuah unsur unsur nonlogam (karbon), dua buah unsur metaloid (silikon dan germanium), dan tiga buah unsur logam (timah, timbal, dan ununquadium).
1.         Karbon (C)
Karbon adalah slaah satu unsur golongan IVA yan gmerupakan unsur nonlogam, dan merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Karbon di alam terdapat dalam berntuk intan, grafit, batubara, minyak bumi, batu kapur, gas CO2, gas CO, dan sebagian besar zat yang ada di alam ini terutama yang berasal dari hewan, tumbuhan, dan bahkan manusia (misalnya karbohidrat, protein, lemak, arang, DNA dan lain-lain). Sebuah atom karbon dapat berikatan dengan unsur-unsur lain dan bahkan dengan semua unsur karbon yang membentuk ikatan rantai karbon. Senyawa–senyawa yang terdiri dari atom-atom karbon dikenal dengan sebutan senyawa organik. Unsur karbon memiliki tiga buah isotop, yaitu karbon-12, karbon-13, karbon-14. Dalam hal ini massa satu atom isotop karbon-12 digunakan sebagai acuan massa atom relatif suatu unsur, yaitu:
Massa Unsur X =   massa unsur
                                        1/12 massa C-12
-          Data Penting Karbon :
·         Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah)
·         Mempunyai massa atom 12,011 sma
·         Mempunyai nomot atom 6
·         Mempunyai jari-jari atom 0,91 A
·         Mempunyai konfigurasi elektron 2 4
·         Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -4 , +4, dan 2
·         Mempunyai volum atom 5,30 cm3/mol
·         Mempunyai struktul kristal heksagonal
·         Mempunyai titik didih 5100 K
·         Mempunyai titik lebur 3825 K
·         Mempunyai massa jenis 2,26 gram/cm3
·         Mempunyai kapasitas panas 0,709 J/g K
·         Mempunyai potensial ionisasi 11,260 volt
·         Mempunyai elektrinegativitas 2,55
·         Mempunyai konduktivitas listrik  0,07 x 106 ohm-1 cm-1
·         Mempunyai konduktivitas kalor 80 W/m K smapai 230 W/m K
·         Mempunyai harga entalpi penguapan -715 kJ/mol
-          Beberapa kegunaan karbon :
·         Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet, dan lain-lain
·         Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk membuat alat  pemotong, karena sifatnya yang sangat keras.
·         Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon seperti minyak bumi dan turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industri-industri petrokimia.
·         Gas korbondioksida oleh tumbuhan digunakan untuk proses fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia.
·         Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi.
·         Dalam bentuk batubara digunakan sebagai bahan bakar.


2.      Silikon (Si)
Silikon adalah  salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid (semi logam), berbentuk serbuk atau dalam bentuk bentuk kristal hitam keabu-abuan.
Silikon tidak bereaksi dengan asam nitrat, asam hidrolik, dan asam sulfat, tetapi larut dalam asam hidrofluorik yang membentuk gas dan silikon tetrafluorida (SiF4). Pada suhu normal, silikon tidak bereaksi dengan udara, tetapi pada suhu tinggi bereaksi dengan oksigen yang membentuk lapisan silika, selain itu pada suhu tinggi silikon juga bereaksi dengan nitrogen dan klor yang membentuk silikon nitrida dan silikokn klorida. Di alam silikon tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk senyawa silikon dioksida dan dalam bentuk silikat kompleks yang terdapat dalam bebarapa jenis batuan kuarsa (carnelian, chrysoprase, onyx, flint, jasper)
-          Data penting tentang silikon :
·         Ditemukan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1823
·         Mempunyai massa atom 28,08555 sma
·         Mempunyai nomor atom 14
·         Mempunyai jari-jari atom 1,32 A
·         Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4, +2
·         Mempunyai volume atom 12,1 cm3/mol
·         Mempunyai titik didih 2630 K
·         Mempunyai titik lebur 1683 K
·         Mempunyai massa jenis 2,33 gram/cm3
·         Mempunyai kapasitas panas 0,70 J/g K
·         Mempunyai potensial ionisasi 8,,151 volt
·         Mempunyai elektronegativitas 1,90
·         Mempunyai konduktivitas listrik 0,0004 x 106 ohm-1 cm-1
·         Mempunyai konduktivitas kalor 148 W/m K\
·         Mempunyai harga entalpi pembentukan 50,2 kJ/mol
·         Mempunyai harga entalpi penguapan 359 kJ/mol
-          Beberapa kegunaan silikon :
·         Digunakan dalam indrustri baja sebagai campuran pokok baja silikon, yang digunakan sebagai inti transformator karena baja-silikon menunjukkan karakteristik histerisis yang rendah.
·         Baja campuran yang dikenal dengan duriron (mengandung 15% silikon) digunakan untuk mencegah korosi logam.
·         Digunakan sebagai campuran logam tembaga, kuningan, dan perunggu.
·         Digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti,  semikonduktor (elektronika) seperti IC, dioda dan transistor.
·         Silika dan silikat digunakan dalam pembuatan kaca, seme, dan porselin.
·         Silikon monoksida (SiO) digunakan sebagi pelindung bahan-bahan lain.
3.      Germanium
Germanium adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur metaloid (semi logam) yang keras, rapuh, dan berwarna putih keabu-abuan. Germanium memiliki kesamaan kimia dengan karbon, silikon, timah, dan timbal. Germanium dapat membentuk hidrida-germanometana, germana (GeH4), germanometana (Ge2H6), dan germanoetana (Ge3H8) yang analog dengan ikatan karbon dalam deret metana. Senyawa gemanium yang paling penting adalah germanium oksida (GeO2) dan senyawa halidanya. Di alam germanium terdapat dalam jumlah yang sedikit dalam biji perak, tembaga, seng, dan mineral germanit (mengandung 8% germanium).
-          Data penting tentang germanium :
·         Ditemukan oleh Clemens Alexander Winkler pada tahun 1886
·         Mempunyai massa atom 74,9216 sma
·         Mempunyai nomor atom 32
·         Mempunyai jari-jari atom 1,37 A
·         Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 4
·         Salam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4
·         Mempunyai volume atom 13,60 cm3/mol
·         Mempunyai strukrtur kristal fcc
·         Mempunyai titik didih 3107 K
·         Mempunyai titik lebur 1211,5 K
·         Mempunyai massa jenis 5,32 gram/cm3
·         Mempunyai kapasitas panas 0,32 J/g K
·         Mempunyai potensial ionisasi 7,899 volt
·         Mempunyai konduktivitas listrik 3 x 1012 ohm-1 cm-
·         Mempunyai konduktivitas kalor 59,90 W/m K
·         Mempunyai harga entalpi pembentukan 31,8 kJ/mol
·         Mempunyai harga entalpi penguapan 334,3 kJ/mol
-          Beberapa kegunaan germanium :
·         Kristal germanium digunakan pada alat detektor radio yang tinggi    dan sinyal-sinyal radar.
·         Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti, semikonduktor, seperti transistor dan dioda.
·         Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan pembuatan anemia.
4.      Timah
Timah merupakan slah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam dan telah digunakan sejak jaman dahulu. Timah mempunyai warna putih perak, mudah dibentuk dan ditempa, serta dapat bereaksi dengan asam kuat. Di alam, biji timah terdapat dalam bentuk mineral kassiterit atau tinstone (SnO2), dan dapat dibuat dalam laboratorium melalui proses elektrolisis. Pada suhu yang tinggi timah dapat bereaksi dengan udara dan oksigen membentuk senyawa H2SnO4. Timah larut dalam asam hidroklorik membentuk SnCl4 yang bereaksi dengan larutan natrium hidroksida, dan masih banyak lagi reaksi lain yang melibatkan timah.
-          Data penting tentang timah :
·         Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah)
·         Mempunyai massa atom 188,710 sma
·         Mempunyai nomor atom 50
·         Mempunyai jari-jari atom 1,62 A
·         Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 18 4
·         Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4 dan +2
·         Mempunyai volume atom 16,30 cm3/mol
·         Mempunyai struktur kristal tetragonal
·         Mempunyai titik didih 2876 K
·         Mempunyai titik lebur 505,12 K
·         Mempunyai massa jenis 7,31 g/cm3
·         Mempunyai kapasitas panas 0,228 J/ g K
·         Mempunyai potensial ionisasi 7,344 volt
·         Mempunyai elektronegativitas 1,96
·         Mempunyai konduktivitas listrik 8,67 x 106 ohm-1cm-1
·         Mempunyai konduktivitas kalor 66,6 W/m K
·         Mempunyai harga entalpi pembentukan 7,2 kJ/mol\
·         Mempunyai entalpi penguapan 290,37 kJ/mol
-          Beberapa kegunaan timah :
·         Dalam bentuk lembaran timah digunakan untuk lapisan pelindung kaleng atau bejana dari tembaga.
·         Digunakan sebagai logam campuran perunggu.
·         Digunakan untuk perekat komponen elektronika pada PCB (timah solder)
·         Dicampur dengan titanium dan digunakan dalam industri aerospace dan bahan insektisida.
5.      Timbal (Pb)
Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam abu kebiru-biruan, lunak, mudah ditempa, mudah dibentuk dan padat. Timbal merupakan konduktor listrik yang buruk dan jika dipotong, maka permukaannya nampak mengkilat sperti perak yang bertahan sesaat kemudian memudar membentuk warna aslinya, yaitu abu kebiru-biruan. Timbal dapat larut dalam asam nitrat dan sedikit bereaksi dengan asam sulfat dan asam hidroklorik pada suhu kamar. Selain itu timbal bereaksi lambat dengan air yang membentuk timbal hidroksida. Biji timbal diperoleh dari alam dalam bentuk kerusit dan galena. Timbal diekstrak dari pemanasan (pemanggangan) galena yang membentuk oksida timbal dan kemudian direduksi dengan kokas dalam tungku pembakaran. Beberapa isotop timbal tersebut antara lain antara lain timbal-206, timbal-207 ,timbal-208, timbal-204.
-          Data penting tentang timbal :
·         Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah)
·         Mempunyai massa atom 207,2 sma
·         Mempunyai nomor atom 82
·         Mempunyai nomor atom 1,75 A
·         Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 32 18 4
·         Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4 dan +2
·         Mempunyai volume atom 18,30 cm3/mol
·         Mempunyai struktur kristal fcc
·         Mempunyai titik didih 2023 K
·         Mempunyai titik lebur 600,65 K
·         Mempunyai massa jenis 11,35 g/cm3
·         Mempunyai kapasitas panas 0,129 J/g K
·         Mempunyai potensial ionisasi 7,416 volt
·         Mempunyai elektronegativitas 2,33
·         Mempunyai konduktivitas listrik 6,8 x 106 ohm-1 cm-1
·         Mempunyai konduktivitas kalor 35,3 W/m K
·         Mempunyai harga entalpi pembentukan 4,77 kJ/mol
·         Mempunyai harga entalpi penguapan 177,9 kJ/mol
-          Beberapa kegunaan timbal :
·         Digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel listrik.
·         Digunakan dalam industri pipa, tank dan alat sinar X.
·         Karena mempunyai kerapatan yang cukup tinggi, timbal digunakan sebagai alat pelindung bahan-bahan radioaktif.
·         Dicampur dengan timah digunakan sebagai alat perekat komponen-komponen elektronika pada PCB.
6.      Ununquadium (Uuq)
Ununquadium atau unsur golongan IVA merupakan salah satu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 114. Ununquadium tidak terdapat di alam namun dibuat melalui reaksi fusi nuklir.
Unsur ununquadium ini meluruh dengan cepat menjadi atom-atom unsur lain. Nama ununquadium diperoleh dari aturan penamaan unsur baru yang diterapkan oleh IUPAC (The International Union of Pure and Applied Chemistry), yaitu dengan menggunakan awalan bahasa latin yang berdasarkan nomor atom unsur, unsur 114 (un=1, un=1, quad=4 + ium = ununquadium).
-          Data pentung tentang ununquadium :
·         Ditemukan oleh tim yen gtergabung dalam lembaga penelitian nuklir di Dubna-Rusia pada tahun 1998
·         Mempunyai massa atom (285) sma
·         Mempunyai nomor atom 114
·         Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 19 32 32 18 4



2.3    Golongan V A
1.      Nitrogen (N)
a.       Deskripsi tentang Nitrogen
Nitrogen ditemukan oleh Danil Rutherford yang berasal dari skotlandia pada tahun 1772. Nitrogen berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah pembentuk basa. Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan"). Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen larut dalam air dan alcohol. Di udara hampir semua zat-zat yang terkandung di dlamnya hanya terdiri dari oksigen dan nitrogen, dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Molekul nitrogen terjadi terutama di udara. Dalam air dan tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa nitrat dan nitrit.Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain. Pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru. Sifat kimia nitrogen pada kondisi atau keadaan normal nitrogen tidak bereaksi dengan udara, air, asam dan basa.
b.      Cara Memperoleh Nitrogen
Untuk memperoleh nitrogen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
-          Pemanasan NH4NO2 melalui reaksi sebagai berikut
NH4NO2      →    N+  H2O
-          Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut
2NH3  +  3CuO   →   N2  +  3Cu  +  H2O
-          Destilasi (penyulingan) bertingkat dari udara cair.
Pembuatan gas nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan gas oksigen karena sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang mengandung 78 % gas nitrogen, didinginkan sehingga diperoleh nitrogen dan oksigen cair. Selanjutnya, cairan tersebut didistilasi pada suhu 195,8°C. Nitrogen cair akan menguap dan terpisah dengan oksigen cair. Uap nitrogen ini, kemudian ditampung dan dapat digunakan sesuai keperluan.
c.       Sejarah Nitrogen
Nitrogen (latin : nitrum, bahasa Yunani : Nitron yang berarti “soda asli”, “gen”, “pembentukan”) secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Dia memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang tersisa tidak menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph_Priestley. Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote (tanpa kehidupan) Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain. Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas.
d.      Sifat-sifat nitrogen
-          Sifat fisik:
·         Mempunyai massa atom 14,0067 sma
·         Mempunyai nomor atom 7   
·         Titik didih -196 C              
·         Titik beku -2100 C   
·         Penampilannya adalah gas tak berwarna
·         Mempunyai jari-jari atom 0,92 amstrong
·         Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
·         Mempunyai volume atom 17,30mol / cm3   
·         Mempunyai massa jenis 1,2151 gram/cm3
·         Mempunyai kapasitas panas 1,042 J/gK
·         Mempunyai potensial ionisasi 14,534 Volt
·         Mempunyai energi ionisasi
k-1 = 1402,3 kJ/mol
k-2 = 2856 kJ/mol
k-3 = 45781 kJ/mol
·         Mempunyai harga entalpi pembentukan 0,36 kJ/mol
·         Konfigurasi elektron 2s22p3
·         Kerapatan (gcm-3) 0,96
-          Sifat kimia nitrogen
·         Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun.
·         Mudah menguap
·         Tidak reaktif
·         Bersifat diamagnetik
·         Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan
·         Nitrogen memiliki lima elektron di kulit terluarnya, sehingga merupakan trivalen dalam sebagian besar senyawanya.
·         Nitrogen menyumbang 78 persen atmosfer bumi dan merupakan konstituen dari semua jaringan hidup.
·         Nitrogen merupakan elemen penting bagi kehidupan karena merupakan salah satu penyusun DNA, dan dengan demikian merupakan bagian dari kode genetik.
·         Molekul nitrogen terjadi terutama di udara. Dalam air dan tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa nitrat dan nitrit.
·         Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Nitrogen sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5.
e.       Kegunaan  Unsur Nitrogen
-          Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium- laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah, dan sebagainya.
-          Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.
-          Nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah. 
-          Penyimpanan bahan-bahan yang mudah busuk: freezing, cooling, mengawetkan produk makanan dan minuman yang belum diolah pada suhu rendah, pengiriman dengan menggunakan truk pendingin. 
-          Kegunaan Unsur Nitrogen Dalam Senyawa
·         N2H4  (hidrazina) sebagai bahan bakar untuk roket
·         NH4Cl (amonium klorida) digunakan sebagai “fluks” untuk membersihkan besi sebelum digalvani dan untuk membersihkan logam sebelum dipatri , digunakan dalam sel kering (batere) dan pada penyiapan bahan untuk dicelup.
·         NH4F (amonium fluorida) digunakan untuk mengetsa kaca
·         (NH4)2S (amonium sulfida) reagensia umum untuk analisis kualitatif , digunakan dalam membuat polisulfida
·         (NH4)2SO4 (amonium sulfat) sebagai pupuk , sumber ion NH4+ yang termurah setelah NH3.
·         (NH4)2CO3 (amonium karbonat) obat untuk dicium
·         (NH2)2CO (urea)  sebagai bahan dari air kemih manusia, dibuat secara sentetis untuk digunakan sebagai pupuk .
·         (NH4)2HPO4 (amonium monohidrogen fosfat) sebagai pupuk dengan N maupun P dalam suatu senyawaan
·         N2O (Nitrogen (1) oksida) dalam bentuk gas dibuat dengan memanaskan NH4NO3  dengan hati-hati , obat bius ( anestetik) lunak, pasien bisa mendapat mimpi yang begitu hidup sehingga mereka akan mengingatnya sebagai kenyataan.
·         NaNO2 ( natrium nitrit ) digunakan dalam pengemasan daging untuk mengawetkan warna merah yang diasosiasikan dengan daging segar , bisa bereaksi dengan bahan kimia tertentu dalam perut dengan menghasilkan senyawaan karsinogenik ( dapat menimbulkan kanker ) , yang disebut nitrosamina .
·         KNO3 ( kalsium nitrat ) dicampur dengan belerang dan arang untuk membuat bubuk hitam ( mesiu, black powder).
2.      Fosfor (P)
a.       Sejarah Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Unsur ini ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Dia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).  Fosfor banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya.
b.      Sifat Fosfor
Secara umum fosforus membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Nonlogam ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosforus murni terbakar secara spontan di udara membentuk fosforus pentoksida. Fosforus dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosforus merah dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosforus putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi fosforus merah ketika terkena panas atau cahaya. . Fosforus merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170 °C pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan.
Warna                               :  tidak berwarna/merah/putih/kuning
Wujud                              :  padat
Titik didih                        :  550 K (2770C)          
Titik leleh                         :  317,3 K (44,20C)
Massa jenis (fosfor merah) :          2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih)   :          1,823 gcm3
Massa jenis (fosfor hitam)  :          2,609 g/cm3
Energi ionisasi (fosfor putih)        :           1011,18 g/cm3
Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, dan beracun. Sebaliknya dengan fosfor merah yang bersifat tidak reaktif, dan kurang beracun.
c.       Kegunaan Fosfor
Dalam agrikultur dan produksi pertanian sekitar 70% - 75% P2O5 digunakan sebagai fertiliser. Selain itu Ca(H2PO4)2·H2Ojuga dapat digunakan sebagai fertiliser. Senyawa CaHPO4·2H2O digunakan sebagai makanan hewan. Senyawa PCl3 dan P4S10 digunakan untuk pesticida, senyawa POCl3 untuk membuat plastic, kemudian senyawa Na5P3O10 digunakan untuk membuat detergen. Selain itu fosforus juga dipakai untuk membuat mainan yang bercahaya di kegelapan, korek api, sumber lampu radioaktif, LED warna putih, Cathode Ray Tubes, dan lampu Fluorescent. White phosphorus yang terbuat dari fosfor digunakan dalam militer untuk membuat granat asap.
3.      Arsen (As)
a.       Sejarah Arsen (As)
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرن يخ, zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsen dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Arsen pertama kali ditemukan oleh Albertus Magnus. Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan cara bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250.
Arsen adalah unsur metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi seperti realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit (As2O3) dan mineral besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2). .
b.      Sifat  Arsen (As)
-          Sifat kimia
Arsen merupakan unsure metaloid (amfoter) yang berfase padat dan mempunyai warna abu-abu perak yang sangat mengkilap. Arsen memiliki dua alotrop lain, yaitu arsen kuning dan arsen hitam, tetapi keduanya tidak lebih stabil dibandingkan arsen abu—abu. Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsen akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsen dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu.
-          Sifat fisika
·         Fase                                                           :           solid
·         Massa jenis ( mendekati suhu kamar )      :           6,697 g/cm3
·         Titik lebur                                                  :           903,78 K
·         Titik didih                                                 :           1860 K
·         Kalor  peleburan                                        :           19,79 kj/mol
·         Kalor penguapan                                       :           193,43 kj/ mol
·         Jari-jari atom                                              :           140 pm
c.       Kegunaan
Penggunaan arsen sangat bervariasi antara lain pada industri pengerasan tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi pembentukan campuran logam, industri pengawet kayu (bersama tembaga dan krom), untuk melapisi perunggu (menjadikannya berwarna merah tua), industri cat, keramik, gelas (penjernih dari noda besi) dan kertas dinding.
Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
4.      Antimon (Sb)
a.       Sejarah Antimon
Antimon berasal dari bahasa Yunani,  yaitu: anti plus monos yang artinya logam yang tidak ditemukan sendiri dan lambangnya berasal dari bahasa Latin yaitu Stibium. Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Ia merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk.  Antimon merupakan metaloid yang mempunyai empat alotropi bentuk.
Antimon telah diketahui dalam berbagai senyawa sejak zaman kuno. Unsur ini tidak banyak di temukan di alam, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Sebuah elemen logam dengan kilap abu-abu yang pada umumnya ditemukan di alam dalam wujud Antimony(III) sulfide (Sb2S3), yang digunakan sejak tahun 3100 sebelum masehi, sebelum zaman kerajaan di Mesir. Senyawa antimon pada zaman itu diguanakan sebagai kosmetik. Pada waktu itu juga logam antimon juga telah dikenal, namun dikenal sebagai timbal. Antimon baru dikenal sebagai elemen pada abad ke 17.  . Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Ia merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk.  Antimon merupakan metaloid yang mempunyai empat alotropi bentuk
b.      Sifat Fisika dan Kimia dari Antimon (Sb)
-          Sifat Fisika
                  Fase                                                     :           solid
      Massa jenis (mendekati suhu kamar)   :           6,697g/cm3
      Massa jenis cairan pada t.l.                 :           6,53 g/cm3
      Titik lebur                                            :           903,78 K
      Titik didih                                            :           1860 K
      Kalor peleburan                                   :           19,79 kJ/mol
      Kalor penguapan                                 :           193,43 kJ/mol
      Kapasitas kalor                                    :           25,23 J/mol K
-          Sifat Kimia
                        Massa atom                             :           121,760
                        Konfigurasi elektron               :           [Kr] 4d10  5s2  5p3          
                        Golongan                                 :           V A
                        Periode                                                :           5
                        Jumlah elektron tiap kulit        :           2, 8, 18, 18, 5
                        Bilangan oksidaasi                  :           -3, +3, +5
                        Elektronegatifitas                    :           1,9
                        Jari – jari atom                         :           145 pm
c.       Kegunaan Antimon
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detector inframerah, diode dan peralatan Hall-effect. Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya menggunakan sebagian besar antimony yang diproduksi. Senyawa – senyawa yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfide, natrium antimonat, dan antimony tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api, cat keramik, gelas, dan pot.



5.      Bismut (Bi)
a.       Sejarah
(Yunani: Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari disebut Wisuth dan Bisemutum). Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan timbal. Calude Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut beda dengan timbal pada tahun 1753. Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari pada emas Bijih yang terpenting adalah bismuthinite atau bismuth glance dan bismite. Negara-negara penghasil bismut terbesar adalah Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia dan Kanada. Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
b.      Sifat Bismut
·         Bersifat logam
·         Volume atom 21,3 cm3/mol
·         Massa atom 208,98 sma
·         Titik didih 1837 K
·         Titik lebur 544,59 K
·         Massa jenis 9,75 g/cm3
·         Keelektronegatifitas 2,02
c.       Kegunaan
·         Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut   subnitrate dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
·         Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
·         Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
·         Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrylic
·         Bismut telah duganakan dalam penyolderan, bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
·         Sebagai bahan lapisan kaca keramik.
·         Aloi bismuth dengan timbel dan antimony digunakan untuk piringan pita stere.



BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl). Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C),  Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb), dan Ununquadium (Uuq). Dan unsur-unsur golongan V A ada yang bersifat non logam (N dan P), metaloid (As dan Sb) serta logam Bi.
3.2    Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman bisa mengerti lagi tentang sistem periodik unsur ini, dan semoga teman-teman memperoleh manfaat yang ada dalam meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf, terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi kami.

DAFTAR PUSTAKA
Fashihah, Novita. 2015. Pengenalan Unsur-Unsur Golongan III A.
golongan-iiia_86.html (Diakses pada 29 November 2017 pukul 19:00)
Fashihah, Novita. 2015. Pengenalan Unsur-Unsur Golongan IV A.
golongan-iva_86.html (Diakses pada 29 November 2017 pukul 19:00)
Fashihah, Novita. 2015.Pengenalan Unsur-Unsur Golongan V A.
golongan-va_86.html (Diakses pada 29 November 2017 pukul 19:00)



































Komentar

Postingan Populer