Makalah Unsur Utama (Keperiodikan Unsur dari Golongan III A-V A)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
subhana wa ta’ala ,bahwa penulis telah menyelesaiakan tugas mata kuliah
Anorganik dengan membahas materi “Keperiodikan Unsur dari Golongan III A-V A”.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah
ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Sehingga, penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi penulis.
Gorontalo, 29 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Golongan III A........................................................................................................ 2
2.2 Golongan IV A........................................................................................................ 9
2.3 Golongan V A......................................................................................................... 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 29
3.2 Saran........................................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyak
sekali unsur-unsur yang telah ditemukan oleh para ahli dibumi. Mulai dari unsur
yang bersifat logam,nonlogam,semilogam dan lain-lain. Penemuan unsur-unsur
tentunya melalui proses yang panjang. Semua unsur tidak ada yang ditemukan murni di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang
berbeda-beda yang menyebabkan sulit untuk mempelajarinya. Oleh karena itu,
untuk memudahkan dalam mempelajari unsur-unsur tersebut, para ahli telah
berupaya untuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan kemiripan sifat
dan karakteristik unsur-unsur tersebut.
Dari
109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan 70
unsur diantaranya adakah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini yang
dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya
akan bijih logam yang ada dalam prut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui ilmu dan teknologi
untuk mengolahnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah unsur-unsur golongan IIIA-VA ditemukan?
2.
Apa saja sifat fisika dan kimia dari masing-masing unsur
golongan IIIA-VA?
3.
Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur golongan IIIA-VA
?
1.3
Tujuan
1.
Bagaimana sejarah unsur-unsur golongan IIIA-VA ditemukan?
2.
Apa saja sifat fisika dan kimia dari masing-masing unsur
golongan IIIA-VA?
3.
Apa saja kegunaan dari masing-masing unsur golongan IIIA-VA
?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Golongan III A
1.
Sejarah unsur-unsur golongan III A
Unsur-unsur pada golongan IIIA
mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat
kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan IIIA
menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur
non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan
sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik
sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
Meskipun keadaan oksidasi positif
tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua unsur golongan IIIA,
keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur
golongan IIIA kecuali boron, dan untuk thallium keadaan tersebut
merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan
dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga
disebut duckbill platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe,
1992).
Golongan III A terdiri dari boron, alumunium, galium,
indium, dan talium. Sejarah penemuan unsur-unsur tersebut tidak sama antara
unsur satu dengan unsur lainnya. Unsur-unsur yang ada dialam tidak ditemukan
dalam keadaan murni. Adapun sejarah ditemukannyaunsur-unsur golongan III A
adalah sebagai berikut:
a. Boron (B)
Boron
berasal dari bahasa arab yaitu Buraq dan bahasa Persia yaitu burah.Senyawa
boron telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak
ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard.
b. Alumunium (Al)
Aluminium ditemukan pada tahun 1827 0leh
Freidrich Wohler.Alumunium merupakan logam yang paling banyak ketiga dalam
kerak bumi (setelah oksigen dan silikon), kandungannya sekitar 8,8% pada kulit
bumi. Unsur ini terdapat dalam bijih bauksit, Al2O3.2H2O
(kadarnya 35-60%), granit, dan tanah liat.
c. Galium (Ga)
Galium
berasal dari bahasa Latin: Gallia yang berarti Perancis; juga
dari bahasa Latin, gallus terjemahan dari Lecoq, yang berarti ayam jantan.
Unsur ini diprediksi dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan
secara spektroskopik oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun
yang sama berhasil mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi
hidroksida di KOH
d. Indium (In)
Indium
ditemukan pada tahun 1863 oleh Reich and Richter dan unsur ini dinamai
bedasarkan garis berwarna indigo biru yang merupakan spectrum dari elemen
ini. Pertama kali dijumpai pada mineral
seng, hingga kini mineral seng adalah sumber utama dari produksi unsur ini.
Indium pertama kali diisolasi setahun semenjak pertama kali unsur ini
ditemukan. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh
dunia dalam bentuk terisolasi.
e. Talium (Tl)
Talium berasal dari bahasa Yunani: thallos, yang berarti
ranting hijau. Talium ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun
1861. Nama elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini
berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang
bersamaan. Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite.
Ia juga ada dalam pyrites.
2. Sifat fisika unsur golongan III A
B
|
Al
|
Ga
|
In
|
Tl
|
|
Nomor atom
|
5
|
13
|
31
|
49
|
81
|
Jari –jari atom (A0)
|
0,80
|
1,25
|
1,24
|
1,50
|
1,55
|
Jari –jari ion (A0)
|
-
|
0,45
|
0,60
|
0,81
|
0,95
|
Kerapatan (g/cm3)
|
2,54
|
2,70
|
5,90
|
7,30
|
11,85
|
Titik Leleh (0K)
|
2300
|
932
|
303
|
429
|
577
|
Titik Didih (0K)
|
4200
|
2720
|
2510
|
2320
|
1740
|
Energi ionisasi (I) (kJ/mol)
|
807
|
577
|
579
|
556
|
590
|
Energi ionisasi (II) (kJ/mol)
|
2425
|
1816
|
1979
|
1820
|
1971
|
Energi ionisasi (III) (kJ/mol)
|
3658
|
2744
|
2962
|
2703
|
2874
|
Tabel diatas menunjukkan
ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang
terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh
Galium yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi
dari atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan
nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam
satu golongan.
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
·
Jari-jari logam cenderung berkurang
dari Ga- Tl, kecuali logam Al
·
Jari-jari ion cenderung meningkat
dari Al – Tl
·
Energi ionisasi pertama unsur
golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
·
Keelektronegatifan unsur golongan
IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl
·
Titik cair unsur golongan IIIA
cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar
·
Titik didih unsur golongan IIIA
cenderung berkurang dari Al – Tl
3.
Sifat kimia unsur golongan III A
a.
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom
lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam
dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah
konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu
golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam
bijih borax.
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
, tetapi
timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata
air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite,
mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran
cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang
baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron
merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia
bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis
yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi
kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
b.
Aluminium murni adalah logam
berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium
ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik.
Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti
yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam
bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi,
tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium
ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara
yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.
c.
Galium
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan
nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan
benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di
atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di
dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah dalam senyawa galium arsenida,
digunakan sebagai semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya.
Sifat-sifat kimia unsur Galium biasanya adalah
hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer
menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium.
Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi
lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat
dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni
membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk
membuat logam galium murni.
d.
Indium adalah sebuah unsur post transisi metal
yang meiliki bilangan oksidasi +3, sama seperti galium. Indium tidak bereaksi
dengan air, namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen membentuk
senyawa indium(III). Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium
adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui
proses elektrolisis garam indium di dalam air. Indium sering diasosiasikan
dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Indium
juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
e.
Talium adalah salah satu unsur golongan III A
dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium adalah logam yang
lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau.
halium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan
dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan
yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang
lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di
air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Logam ini sangat lunak dan mudah
dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau. Logam thalium diperoleh sebagai
produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada
peleburan timbal dan bijih besi.
4.
Kegunaan unsur-unsur
golongan III A
a.
Boron yang tidak murni
digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam
roket sebagai pemicu, Na2B4O75H2O Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang
banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation
fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach),
Asam borik digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya
digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis,
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng
pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mendeteksi netron, Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat
menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi
seperti grafit, Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan
banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket, dan permintaan
filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan
sebagai struktur pesawat antariksa.
b.
Alumunium merupakan logam yang ringan, kuat dan tahan
korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai
jendela, sampai kerangka bangunan, Aluminium digunakan sebagai pelapis kemasan
biskuit, cokelat, dan rokok, campuran logam 90% Al dan 10% Mg magnalinum,
bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang,
tawas, KAl (SO4), digunakan untuk penjernihan air dan zat
antikeringan, Al(OH3)
digunakan untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan dan karena sifatnya
yang mudah menghantarkan panas dengan tahan karat, Aluminium (Al) banyak digunakan untuk
membuat alat-alat masak.
c.
Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan
logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah.
Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran
dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium, karena galium
membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan
cermin yang cemerlang, Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama
dalam dioda pemancar cahaya dan Galium juga digunakan pada beberapa
termometer bertemperatur tinggi.
d.
Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik
seperti thermistor dan fotokonduktor, Indium dapat digunakan untuk membuat
cermin yang memantul seperti cermin perak, Indium digunakan pada LED ( Light
Emitting Diode) dan laser diode, Indium digunakan untuk membuat penel surya,
Indium dapat digunakan untuk mencegah proses korosi seng pada baterai, Indium
biasa digunakan pada solder (untuk mengelas), dan Indium dalam jumlah kecil
digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
e.
Talium digunakan sebagai bahan semikonduktor
pada selenium, digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida
pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi
barang pada mesin hitung di supermarket, Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73
jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti, Thalium digunakan
pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen, Thalium juga digunakan
pada pendeteksi inframerah, Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus
dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak Negara, Talium
sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi
hama, dan Talium dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.
2.2
Golongan IV A
Unsur-unsur golongan IVA dalam sistem periodik panjang
terletak pada grup 14. Unsur-unsur golongna IVA terdiri dari enam unsur, yaitu
Karbon (C), Silikon (Si), Germanium
(Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb), dan Ununquadium (Uuq). Unsur golongan IVA
terdiri dari sebuah unsur unsur nonlogam (karbon), dua buah unsur metaloid
(silikon dan germanium), dan tiga buah unsur logam (timah, timbal, dan
ununquadium).
1.
Karbon (C)
Karbon adalah slaah satu unsur
golongan IVA yan gmerupakan unsur nonlogam, dan merupakan unsur penyusun
senyawa-senyawa organik. Karbon di alam terdapat dalam berntuk intan, grafit,
batubara, minyak bumi, batu kapur, gas CO2, gas CO, dan sebagian
besar zat yang ada di alam ini terutama yang berasal dari hewan, tumbuhan, dan
bahkan manusia (misalnya karbohidrat, protein, lemak, arang, DNA dan
lain-lain). Sebuah atom karbon dapat berikatan dengan unsur-unsur lain dan
bahkan dengan semua unsur karbon yang membentuk ikatan rantai karbon.
Senyawa–senyawa yang terdiri dari atom-atom karbon dikenal dengan sebutan
senyawa organik. Unsur karbon memiliki tiga buah isotop, yaitu karbon-12,
karbon-13, karbon-14. Dalam hal ini massa satu atom isotop karbon-12 digunakan
sebagai acuan massa atom relatif suatu unsur, yaitu:
Massa
Unsur X = massa unsur
1/12 massa C-12
-
Data Penting Karbon :
·
Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman
prasejarah)
·
Mempunyai massa atom 12,011 sma
·
Mempunyai nomot atom 6
·
Mempunyai jari-jari atom 0,91 A
·
Mempunyai konfigurasi elektron 2 4
·
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -4 , +4, dan 2
·
Mempunyai volum atom 5,30 cm3/mol
·
Mempunyai struktul kristal heksagonal
·
Mempunyai titik didih 5100 K
·
Mempunyai titik lebur 3825 K
·
Mempunyai massa jenis 2,26 gram/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas 0,709 J/g K
·
Mempunyai potensial ionisasi 11,260 volt
·
Mempunyai elektrinegativitas 2,55
·
Mempunyai konduktivitas listrik 0,07 x 106 ohm-1 cm-1
·
Mempunyai konduktivitas kalor 80 W/m K smapai 230 W/m K
·
Mempunyai harga entalpi penguapan -715 kJ/mol
-
Beberapa kegunaan karbon :
·
Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet,
dan lain-lain
·
Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan
untuk membuat alat pemotong,
karena sifatnya yang sangat keras.
·
Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon seperti minyak bumi
dan turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan
industri-industri petrokimia.
·
Gas korbondioksida oleh tumbuhan digunakan untuk proses
fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia.
·
Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi.
·
Dalam bentuk batubara digunakan sebagai bahan bakar.
2.
Silikon (Si)
Silikon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan
unsur metaloid (semi logam), berbentuk serbuk atau dalam bentuk bentuk kristal
hitam keabu-abuan.
Silikon tidak bereaksi dengan asam
nitrat, asam hidrolik, dan asam sulfat, tetapi larut dalam asam hidrofluorik
yang membentuk gas dan silikon tetrafluorida (SiF4). Pada suhu
normal, silikon tidak bereaksi dengan udara, tetapi pada suhu tinggi bereaksi
dengan oksigen yang membentuk lapisan silika, selain itu pada suhu tinggi
silikon juga bereaksi dengan nitrogen dan klor yang membentuk silikon nitrida
dan silikokn klorida. Di alam silikon tidak terdapat dalam keadaan bebas,
tetapi dalam bentuk senyawa silikon dioksida dan dalam bentuk silikat kompleks
yang terdapat dalam bebarapa jenis batuan kuarsa (carnelian, chrysoprase, onyx, flint, jasper)
-
Data penting tentang silikon :
·
Ditemukan oleh Jons
Jacob Berzelius pada tahun
1823
·
Mempunyai massa atom 28,08555 sma
·
Mempunyai nomor atom 14
·
Mempunyai jari-jari atom 1,32 A
·
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4, +2
·
Mempunyai volume atom 12,1 cm3/mol
·
Mempunyai titik didih 2630 K
·
Mempunyai titik lebur 1683 K
·
Mempunyai massa jenis 2,33 gram/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas 0,70 J/g K
·
Mempunyai potensial ionisasi 8,,151 volt
·
Mempunyai elektronegativitas 1,90
·
Mempunyai konduktivitas listrik 0,0004 x 106 ohm-1
cm-1
·
Mempunyai konduktivitas kalor 148 W/m K\
·
Mempunyai harga entalpi pembentukan 50,2 kJ/mol
·
Mempunyai harga entalpi penguapan 359 kJ/mol
-
Beberapa kegunaan silikon :
·
Digunakan dalam indrustri baja sebagai campuran pokok baja silikon,
yang digunakan sebagai inti transformator karena baja-silikon menunjukkan
karakteristik histerisis yang rendah.
·
Baja campuran yang dikenal dengan duriron (mengandung 15% silikon) digunakan untuk mencegah korosi
logam.
·
Digunakan sebagai campuran logam tembaga, kuningan, dan
perunggu.
·
Digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti, semikonduktor (elektronika) seperti IC, dioda
dan transistor.
·
Silika dan silikat digunakan dalam pembuatan kaca, seme, dan
porselin.
·
Silikon monoksida (SiO) digunakan sebagi pelindung
bahan-bahan lain.
3. Germanium
Germanium adalah salah satu unsur
golongan IVA yang merupakan unsur metaloid (semi logam) yang keras, rapuh, dan
berwarna putih keabu-abuan. Germanium memiliki kesamaan kimia dengan karbon,
silikon, timah, dan timbal. Germanium dapat membentuk hidrida-germanometana,
germana (GeH4), germanometana (Ge2H6), dan
germanoetana (Ge3H8) yang analog dengan ikatan karbon
dalam deret metana. Senyawa gemanium yang paling penting adalah germanium
oksida (GeO2) dan senyawa halidanya. Di alam germanium terdapat
dalam jumlah yang sedikit dalam biji perak, tembaga, seng, dan mineral germanit
(mengandung 8% germanium).
-
Data penting tentang germanium :
·
Ditemukan oleh Clemens Alexander Winkler pada tahun 1886
·
Mempunyai massa atom 74,9216 sma
·
Mempunyai nomor atom 32
·
Mempunyai jari-jari atom 1,37 A
·
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 4
·
Salam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4
·
Mempunyai volume atom 13,60 cm3/mol
·
Mempunyai strukrtur kristal fcc
·
Mempunyai titik didih 3107 K
·
Mempunyai titik lebur 1211,5 K
·
Mempunyai massa jenis 5,32 gram/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas 0,32 J/g K
·
Mempunyai potensial ionisasi 7,899 volt
·
Mempunyai konduktivitas listrik 3 x 1012 ohm-1
cm-
·
Mempunyai konduktivitas kalor 59,90 W/m K
·
Mempunyai harga entalpi pembentukan 31,8 kJ/mol
·
Mempunyai harga entalpi penguapan 334,3 kJ/mol
-
Beberapa kegunaan germanium :
·
Kristal germanium digunakan pada alat detektor radio yang
tinggi dan sinyal-sinyal radar.
·
Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti,
semikonduktor, seperti transistor dan dioda.
·
Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan
pembuatan anemia.
4. Timah
Timah merupakan slah satu unsur
golongan IVA yang merupakan unsur logam dan telah digunakan sejak jaman dahulu.
Timah mempunyai warna putih perak, mudah dibentuk dan ditempa, serta dapat
bereaksi dengan asam kuat. Di alam, biji timah terdapat dalam bentuk mineral
kassiterit atau tinstone (SnO2), dan dapat dibuat dalam laboratorium
melalui proses elektrolisis. Pada suhu yang tinggi timah dapat bereaksi dengan
udara dan oksigen membentuk senyawa H2SnO4. Timah larut
dalam asam hidroklorik membentuk SnCl4 yang bereaksi dengan larutan
natrium hidroksida, dan masih banyak lagi reaksi lain yang melibatkan timah.
-
Data penting tentang timah :
·
Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak
jaman prasejarah)
·
Mempunyai massa atom 188,710 sma
·
Mempunyai nomor atom 50
·
Mempunyai jari-jari atom 1,62 A
·
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 18 4
·
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4 dan +2
·
Mempunyai volume atom 16,30 cm3/mol
·
Mempunyai struktur kristal tetragonal
·
Mempunyai titik didih 2876 K
·
Mempunyai titik lebur 505,12 K
·
Mempunyai massa jenis 7,31 g/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas 0,228 J/ g K
·
Mempunyai potensial ionisasi 7,344 volt
·
Mempunyai elektronegativitas 1,96
·
Mempunyai konduktivitas listrik 8,67 x 106 ohm-1cm-1
·
Mempunyai konduktivitas kalor 66,6 W/m K
·
Mempunyai harga entalpi pembentukan 7,2 kJ/mol\
·
Mempunyai entalpi penguapan 290,37 kJ/mol
-
Beberapa kegunaan timah :
·
Dalam bentuk lembaran timah digunakan untuk lapisan
pelindung kaleng atau bejana dari tembaga.
·
Digunakan sebagai logam campuran perunggu.
·
Digunakan untuk perekat komponen elektronika pada PCB (timah
solder)
·
Dicampur dengan titanium dan digunakan dalam industri aerospace dan bahan insektisida.
5. Timbal (Pb)
Timbal
adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam abu
kebiru-biruan, lunak, mudah ditempa, mudah dibentuk dan padat. Timbal merupakan
konduktor listrik yang buruk dan jika dipotong, maka permukaannya nampak
mengkilat sperti perak yang bertahan sesaat kemudian memudar membentuk warna
aslinya, yaitu abu kebiru-biruan. Timbal dapat larut dalam asam nitrat dan
sedikit bereaksi dengan asam sulfat dan asam hidroklorik pada suhu kamar.
Selain itu timbal bereaksi lambat dengan air yang membentuk timbal hidroksida.
Biji timbal diperoleh dari alam dalam bentuk kerusit dan galena. Timbal
diekstrak dari pemanasan (pemanggangan) galena yang membentuk oksida timbal dan
kemudian direduksi dengan kokas dalam tungku pembakaran. Beberapa isotop timbal
tersebut antara lain antara lain timbal-206, timbal-207 ,timbal-208,
timbal-204.
-
Data penting tentang timbal :
·
Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak
jaman prasejarah)
·
Mempunyai massa atom 207,2 sma
·
Mempunyai nomor atom 82
·
Mempunyai nomor atom 1,75 A
·
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 32 18 4
·
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4 dan +2
·
Mempunyai volume atom 18,30 cm3/mol
·
Mempunyai struktur kristal fcc
·
Mempunyai titik didih 2023 K
·
Mempunyai titik lebur 600,65 K
·
Mempunyai massa jenis 11,35 g/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas 0,129 J/g K
·
Mempunyai potensial ionisasi 7,416 volt
·
Mempunyai elektronegativitas 2,33
·
Mempunyai konduktivitas listrik 6,8 x 106 ohm-1
cm-1
·
Mempunyai konduktivitas kalor 35,3 W/m K
·
Mempunyai harga entalpi pembentukan 4,77 kJ/mol
·
Mempunyai harga entalpi penguapan 177,9 kJ/mol
-
Beberapa kegunaan timbal :
·
Digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel
listrik.
·
Digunakan dalam industri pipa, tank dan alat sinar X.
·
Karena mempunyai kerapatan yang cukup tinggi, timbal
digunakan sebagai alat pelindung bahan-bahan radioaktif.
·
Dicampur dengan timah digunakan sebagai alat perekat
komponen-komponen elektronika pada PCB.
6. Ununquadium
(Uuq)
Ununquadium atau unsur golongan IVA
merupakan salah satu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 114. Ununquadium
tidak terdapat di alam namun dibuat melalui reaksi fusi nuklir.
Unsur ununquadium ini meluruh dengan
cepat menjadi atom-atom unsur lain. Nama ununquadium diperoleh dari aturan
penamaan unsur baru yang diterapkan oleh IUPAC (The International Union of Pure
and Applied Chemistry), yaitu dengan menggunakan awalan bahasa latin yang
berdasarkan nomor atom unsur, unsur 114 (un=1, un=1, quad=4 + ium =
ununquadium).
-
Data pentung tentang ununquadium :
·
Ditemukan oleh tim yen gtergabung dalam lembaga penelitian
nuklir di Dubna-Rusia pada tahun 1998
·
Mempunyai massa atom (285) sma
·
Mempunyai nomor atom 114
·
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 19 32 32 18 4
2.3
Golongan V A
1. Nitrogen
(N)
a. Deskripsi tentang Nitrogen
Nitrogen
ditemukan oleh Danil Rutherford yang berasal dari skotlandia pada tahun 1772.
Nitrogen berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah pembentuk basa.
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli",
"gen", "pembentukan"). Nitrogen adalah unsur kimia berupa
gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen larut dalam
air dan alcohol. Di udara hampir semua zat-zat yang terkandung di dlamnya hanya
terdiri dari oksigen dan nitrogen, dan merupakan gas diatomik bukan logam yang
stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen
dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan
unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam
banyak jaringan hidup. Nitrogen membentuk banyak senyawa penting seperti asam
amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Molekul nitrogen
terjadi terutama di udara. Dalam air dan tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa
nitrat dan nitrit.Nitrogen ditemukan oleh Daniel
Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap.
Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli
kimia sejak
akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry
Cavendish, dan Joseph
Priestley, yang
menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat.
Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine
Lavoisier sebagai azote,
daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah
tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan bunga
api listrik
di dalam bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya,
mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya
alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang
dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru. Sifat kimia nitrogen pada
kondisi atau keadaan normal nitrogen tidak bereaksi dengan udara, air, asam dan
basa.
b. Cara
Memperoleh Nitrogen
Untuk
memperoleh nitrogen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
-
Pemanasan NH4NO2
melalui reaksi sebagai berikut
NH4NO2
→ N2 + H2O
-
Oksidasi NH3 melalui
reaksi sebagai berikut
2NH3 +
3CuO → N2 + 3Cu + H2O
-
Destilasi (penyulingan) bertingkat
dari udara cair.
Pembuatan gas nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan
gas oksigen karena sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang mengandung 78 %
gas nitrogen, didinginkan sehingga diperoleh nitrogen dan oksigen cair.
Selanjutnya, cairan tersebut didistilasi pada suhu 195,8°C. Nitrogen cair akan
menguap dan terpisah dengan oksigen cair. Uap nitrogen ini, kemudian ditampung
dan dapat digunakan sesuai keperluan.
c. Sejarah Nitrogen
Nitrogen (latin : nitrum, bahasa Yunani : Nitron yang berarti “soda asli”, “gen”,
“pembentukan”) secara resmi ditemukan oleh Daniel
Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Dia
memisahkan oksigen dan karbon dioksida dari udara dan menunjukkan gas yang
tersisa tidak menunjang pembakaran atau mahluk hidup. Pengetahuan bahwa
terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli
kimia sejak
akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama
oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry
Cavendish, dan Joseph_Priestley.
Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara
telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh
Antoine Lavoisier sebagai azote (tanpa kehidupan) Istilah tersebut telah
menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya
berkembang ke bahasa-bahasa lain. Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam
hidroklorik
dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas.
d. Sifat-sifat nitrogen
-
Sifat fisik:
·
Mempunyai massa atom 14,0067 sma
·
Mempunyai nomor atom 7
·
Titik didih -196
C
·
Titik beku -2100 C
·
Penampilannya adalah gas tak berwarna
·
Mempunyai jari-jari atom 0,92 amstrong
·
Dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -3, +5, +4, dan +2.
·
Mempunyai volume atom 17,30mol / cm3
·
Mempunyai massa jenis 1,2151 gram/cm3
·
Mempunyai kapasitas panas 1,042 J/gK
·
Mempunyai potensial ionisasi 14,534 Volt
·
Mempunyai energi ionisasi
k-1 =
1402,3 kJ/mol
k-2 = 2856 kJ/mol
k-3 = 45781 kJ/mol
k-2 = 2856 kJ/mol
k-3 = 45781 kJ/mol
·
Mempunyai harga entalpi pembentukan 0,36 kJ/mol
·
Konfigurasi elektron
2s22p3
·
Kerapatan (gcm-3)
0,96
-
Sifat kimia nitrogen
·
Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan
tidak beracun.
·
Mudah menguap
·
Tidak reaktif
·
Bersifat diamagnetik
·
Elektronegatifannya paling tinggi dalam satu golongan
·
Nitrogen memiliki lima elektron di kulit terluarnya,
sehingga merupakan trivalen dalam sebagian besar senyawanya.
·
Nitrogen menyumbang 78 persen atmosfer bumi dan merupakan
konstituen dari semua jaringan hidup.
·
Nitrogen merupakan elemen penting bagi kehidupan karena
merupakan salah satu penyusun DNA, dan dengan demikian merupakan bagian dari
kode genetik.
·
Molekul nitrogen terjadi terutama di udara. Dalam air dan
tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa nitrat dan nitrit.
·
Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat
pereduksi (reduktor). Nitrogen sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan
-3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks
nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5.
e. Kegunaan Unsur Nitrogen
-
Banyak digunakan oleh
laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium- laboratorium penelitian
sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama,
misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank
darah, dan sebagainya.
-
Nitrogen sering digunakan jika
diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk
mencegah evaporasi filament.
-
Nitrogen cair banyak digunakan
sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah.
-
Penyimpanan bahan-bahan yang mudah
busuk: freezing, cooling, mengawetkan produk makanan dan minuman yang belum
diolah pada suhu rendah, pengiriman dengan menggunakan truk pendingin.
-
Kegunaan Unsur Nitrogen Dalam Senyawa
·
N2H4 (hidrazina) sebagai bahan bakar untuk roket
·
NH4Cl (amonium klorida) digunakan sebagai “fluks”
untuk membersihkan besi sebelum digalvani dan untuk membersihkan logam sebelum
dipatri , digunakan dalam sel kering (batere) dan pada penyiapan bahan untuk
dicelup.
·
NH4F (amonium fluorida) digunakan untuk mengetsa
kaca
·
(NH4)2S (amonium sulfida) reagensia
umum untuk analisis kualitatif , digunakan dalam membuat polisulfida
·
(NH4)2SO4 (amonium sulfat)
sebagai pupuk , sumber ion NH4+ yang termurah setelah NH3.
·
(NH4)2CO3 (amonium karbonat)
obat untuk dicium
·
(NH2)2CO (urea) sebagai bahan dari air kemih manusia, dibuat
secara sentetis untuk digunakan sebagai pupuk .
·
(NH4)2HPO4 (amonium
monohidrogen fosfat) sebagai pupuk dengan N maupun P dalam suatu senyawaan
·
N2O (Nitrogen (1) oksida) dalam bentuk gas dibuat
dengan memanaskan NH4NO3
dengan hati-hati , obat bius ( anestetik) lunak, pasien bisa mendapat
mimpi yang begitu hidup sehingga mereka akan mengingatnya sebagai kenyataan.
·
NaNO2 ( natrium nitrit ) digunakan dalam
pengemasan daging untuk mengawetkan warna merah yang diasosiasikan dengan
daging segar , bisa bereaksi dengan bahan kimia tertentu dalam perut dengan
menghasilkan senyawaan karsinogenik ( dapat menimbulkan kanker ) , yang disebut
nitrosamina .
·
KNO3 ( kalsium nitrat ) dicampur dengan belerang
dan arang untuk membuat bubuk hitam ( mesiu, black powder).
2. Fosfor (P)
a. Sejarah
Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan
nomor atom 15. Unsur ini ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di
Hamburg, Jerman. Dia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin
melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru
menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu
phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya
dalam gelap (glow-in-the dark). Fosfor
banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi
tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya.
b. Sifat Fosfor
Secara umum fosforus membentuk padatan putih yang lengket
yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan
transparan. Nonlogam ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam karbon
disulfida. Fosforus murni terbakar secara spontan di udara membentuk fosforus
pentoksida. Fosforus dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih
(atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosforus
merah dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk
tetrahedral. Fosforus putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat
berubah menjadi fosforus merah ketika terkena panas atau cahaya. . Fosforus
merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170 °C pada tekanan uap 1 atm,
tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan.
Warna : tidak berwarna/merah/putih/kuning
Wujud : padat
Titik didih : 550 K (2770C)
Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
Massa jenis (fosfor merah) :
2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 gcm3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,18 g/cm3
Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya,
mudah terbakar di udara, dan beracun. Sebaliknya dengan fosfor merah yang
bersifat tidak reaktif, dan kurang beracun.
c. Kegunaan Fosfor
Dalam agrikultur dan produksi pertanian sekitar 70% - 75%
P2O5 digunakan sebagai fertiliser. Selain itu Ca(H2PO4)2·H2Ojuga
dapat digunakan sebagai fertiliser. Senyawa CaHPO4·2H2O
digunakan sebagai makanan hewan. Senyawa PCl3 dan P4S10
digunakan untuk pesticida, senyawa POCl3 untuk membuat plastic,
kemudian senyawa Na5P3O10 digunakan untuk
membuat detergen. Selain itu fosforus juga dipakai untuk membuat mainan yang
bercahaya di kegelapan, korek api, sumber lampu radioaktif, LED warna putih, Cathode Ray Tubes, dan lampu
Fluorescent. White phosphorus yang terbuat dari fosfor digunakan dalam militer
untuk membuat granat asap.
3. Arsen (As)
a. Sejarah Arsen (As)
Arsen, arsenik,
atau arsenikum adalah unsur
metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرن يخ,
zarnik yang berarti "orpimen
kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsen dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak
tempat lainnya sejak zaman dahulu. Arsen pertama kali ditemukan oleh Albertus
Magnus. Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan cara
bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250.
Arsen
adalah unsur metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik;
kuning, hitam, dan abu-abu. Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk
mineral pada kerak bumi seperti realgar (As4S4), orpiment (As2S2),
arsenolit (As2O3) dan mineral besi seperti arsenopirit
(FeAsS) dan leolingit (FeAs2). .
b. Sifat Arsen (As)
-
Sifat kimia
Arsen merupakan unsure metaloid (amfoter) yang berfase padat
dan mempunyai warna abu-abu perak yang sangat mengkilap. Arsen memiliki dua
alotrop lain, yaitu arsen kuning dan arsen hitam, tetapi keduanya tidak lebih
stabil dibandingkan arsen abu—abu. Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik
yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam
berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsen akan cepat
teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsen
dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari
padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu.
-
Sifat fisika
·
Fase : solid
·
Massa jenis (
mendekati suhu kamar ) : 6,697 g/cm3
·
Titik lebur : 903,78 K
·
Titik didih : 1860 K
·
Kalor peleburan : 19,79 kj/mol
·
Kalor penguapan : 193,43 kj/ mol
·
Jari-jari atom : 140 pm
c. Kegunaan
Penggunaan
arsen sangat bervariasi antara lain pada industri pengerasan tembaga dan timbal
sebagai bahan pengisi pembentukan campuran logam, industri pengawet kayu
(bersama tembaga dan krom), untuk melapisi perunggu (menjadikannya berwarna
merah tua), industri cat, keramik, gelas (penjernih dari noda besi) dan kertas
dinding.
Timbal
biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya.
Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan
tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
4. Antimon
(Sb)
a. Sejarah Antimon
Antimon berasal
dari bahasa Yunani, yaitu: anti plus monos yang artinya logam yang tidak ditemukan sendiri dan
lambangnya berasal dari bahasa Latin yaitu Stibium.
Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sb dan nomor atom 51. Ia merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Antimon merupakan metaloid yang mempunyai empat alotropi bentuk.
Antimon telah diketahui dalam berbagai senyawa sejak zaman
kuno. Unsur ini tidak banyak di temukan di alam, tetapi ditemukan dalam 100
spesies mineral. Sebuah elemen logam dengan kilap abu-abu yang pada umumnya
ditemukan di alam dalam wujud Antimony(III) sulfide (Sb2S3),
yang digunakan sejak tahun 3100 sebelum masehi, sebelum zaman kerajaan di
Mesir. Senyawa antimon pada zaman itu diguanakan sebagai kosmetik. Pada waktu
itu juga logam antimon juga telah dikenal, namun dikenal sebagai timbal.
Antimon baru dikenal sebagai elemen pada abad ke 17. . Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sb dan nomor atom 51. Ia merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Antimon merupakan metaloid yang mempunyai empat alotropi bentuk
b. Sifat Fisika dan Kimia dari Antimon
(Sb)
-
Sifat Fisika
Fase : solid
Massa
jenis (mendekati suhu kamar) : 6,697g/cm3
Massa
jenis cairan pada t.l. : 6,53
g/cm3
Titik
lebur : 903,78
K
Titik
didih : 1860
K
Kalor peleburan : 19,79
kJ/mol
Kalor penguapan : 193,43
kJ/mol
Kapasitas kalor : 25,23
J/mol K
-
Sifat Kimia
Massa
atom : 121,760
Konfigurasi
elektron : [Kr] 4d10 5s2 5p3
Golongan : V A
Periode : 5
Jumlah
elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 18, 5
Bilangan
oksidaasi : -3, +3, +5
Elektronegatifitas : 1,9
Jari
– jari atom : 145
pm
c.
Kegunaan Antimon
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat
detector inframerah, diode dan peralatan Hall-effect.
Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai, logam anti
friksi, senjata ringan dan tracer bullets
(peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya
menggunakan sebagian besar antimony yang diproduksi. Senyawa – senyawa yang
mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfide, natrium antimonat, dan
antimony tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api, cat
keramik, gelas, dan pot.
5. Bismut
(Bi)
a. Sejarah
(Yunani: Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari
disebut Wisuth dan Bisemutum). Pada masa awalnya, bismut sempat disangka
sebagai seng dan timbal. Calude Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut
beda dengan timbal pada tahun 1753. Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia
mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini
paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Di dalam kulit bumi,
bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari pada emas Bijih yang terpenting
adalah bismuthinite atau bismuth glance dan bismite.
Negara-negara penghasil bismut terbesar adalah Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia
dan Kanada. Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai
hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
b. Sifat
Bismut
·
Bersifat logam
·
Volume atom
21,3 cm3/mol
·
Massa atom
208,98 sma
·
Titik didih
1837 K
·
Titik lebur
544,59 K
·
Massa jenis
9,75 g/cm3
·
Keelektronegatifitas
2,02
c. Kegunaan
·
Bismut
oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate dan subcarbonate digunakan dalam
bidang obat-obatan.
·
Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol
(MnBi)
·
Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
·
Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan
acrylic
·
Bismut telah duganakan dalam penyolderan, bismut rendah racun
terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
·
Sebagai bahan lapisan kaca keramik.
·
Aloi bismuth dengan timbel dan antimony digunakan untuk
piringan pita stere.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur-unsur
dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium
(Ga), indium ( In), thalium (Tl). Unsur-unsur golongna
IVA terdiri dari enam unsur, yaitu Karbon (C),
Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb), dan Ununquadium
(Uuq). Dan unsur-unsur golongan V A ada yang bersifat
non logam (N dan P), metaloid (As dan Sb) serta logam Bi.
3.2
Saran
Dari semua pembahasan
materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman bisa mengerti lagi
tentang sistem periodik unsur ini, dan semoga teman-teman memperoleh manfaat
yang ada dalam meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi
kami, kami mohon maaf, terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami
materi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Fashihah, Novita. 2015. Pengenalan Unsur-Unsur Golongan III A.
golongan-iiia_86.html (Diakses pada
29 November 2017 pukul 19:00)
Fashihah, Novita. 2015. Pengenalan Unsur-Unsur Golongan IV A.
golongan-iva_86.html (Diakses pada
29 November 2017 pukul 19:00)
Fashihah, Novita. 2015.Pengenalan Unsur-Unsur Golongan V A.
golongan-va_86.html (Diakses pada
29 November 2017 pukul 19:00)
Komentar
Posting Komentar