Makalah Kimia Organik Bahan Alam (Tanaman Obat Khas Gorontalo)








KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang tanaman obat khas Gorontalo.
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   



Gorontalo, 31 Agustus 2018

       Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
.1  Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3  Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Definisi Tanaman Wonggole (Anting-Anting)........................................................ 2
2.2  Manfaat Tanaman Wonggole.................................................................................. 3
2.3  Cara Mengolah Tanaman Wonggole....................................................................... 3
2.4  Kandungan Kimia Tanaman Wonggole.................................................................. 4
BAB III KESIMPULAN
3.1  Kesimpulan.............................................................................................................. 6
3.2  Saran........................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kaya dengan berbagai jenis tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat, baik dari jenis buah-buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, tanaman pangan maupun tanaman yang tumbuh liar di sekitaran kita. Tanaman obat memegang peranan vital dalam pemeliharaan kesehatan hampir pada semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat yang berada di negara berkembang yang memiliki kesenjangan antara ketersediaan dan permintaan terhadap obat generik. Tanaman obat memiliki sifat kuratif karena adanya berbagai zat kimia kompleks dengan komposisi yang berbeda, yang ditemukan sebagai metabolit tanaman sekunder di satu atau lebih bagian tanaman. Salah satu tanaman yang mempunyai khasiat obat dan telah digunakan masyarakat sebagai obat tradisional berasal dari suku Euphorbiaceae. Tanaman yang termasuk ke dalam suku Euphorbiaceae salah satunya yaitu Acalypha. Tanaman Acalypha sudah terbukti memiliki kegunaan yang luas di berbagai negara dan dilaporkan memiliki sifat diuretik, pencahar, antihelmintik, selain juga digunakan untuk penyakit bronkitis, asma, pneumonia, kudis, dan kutaneous lainnya.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan tanaman wonggole?
2.      Apa manfaat dari tanaman wonggole?
3.      Bagaimana cara mengolah tanaman wonggole menjadi obat penurun panas?
4.      Kandungan kimia apa yang terkandung pada tanaman wonggole?
1.3  Tujuan
1.      Menjelaskan tentang tanaman wonggole?
2.      Menjelaskan manfaat dari tanaman wonggole?
3.      Menjelaskan cara mengolah tanaman wonggole menjadi obat penurun panas?
4.      Menjelaskan kandungan kimia yang terkandung pada tanaman wonggole?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Definisi Tanaman Wonggole (Anting-Anting)
Tumbuhan wonggole atau dalam bahasa Indonesia tanaman anting-anting (Acalypha indica Linn) merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Herba semusim, tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang dengan garis memanjang kasar, berambut halus. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tipis, ujung dan pangkal runcing, tepi bergigi, panjang 2,5 sampai 8 cm, lebar 1,5 sampai 3,5 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berkelamin satu, keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, dalam rangkaian berbentuk bulir. Buahnya buah kotak, bulat, hitam. Daun, batang, dan akar mengandung saponin dan tanin.

Menurut Dalimartha (2003: 123), kedudukan Tanaman Wonggole dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantarum
Divisio  : Spermatophyta
Class  : Monocotyledoneae
Ordo  : Euphorbiales
Famili  : Euphorbiaceae
Genus  : Achalipa
Species  : Achalipa australis 
2.2  Manfaat Tanaman Wonggole
Tumbuhan anting-anting telah banyak digunakan secara turun-temurun sebagai obat disentri, diare, gangguan pencernaan, muntah darah, berak darah dan kencing darah, khususnya pada daun berkhasiat mengobati mimisan. Tumbuhan anting-anting memiliki rasa yang pahit. Akar pada tanaman anting-anting dapat digunakan untuk menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, meredakan nyeri pada rematik, pengobatan diabetes mellitus dan meredakan pegal linu.
Selain dapat memberikan khasiat pada manusia, tumbuhan anting-anting dapat melancarkan pencernaan pada kucing. Karena itu cara yang dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa tanaman tersebut adalah yaitu dengan cara mencabutnya hingga aar dan membiarkannya. Jika ada kucing yang memakan akarnya berarti tanaman tersebut adalah tanaman anting anting. Tumbuhan anting-anting memiliki efek farmakologi yaitu sebagai antiradang, antibiotik, astringent, dan peluruh seni.
2.3  Cara Mengolah Tanaman Wonggole
Seluruh bagian tanaman anting-anting baik segar maupun kering dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Seperti dalam mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :


a.      Berak darah, mimisan, dan batuk
Cuci 30-60 g tanaman anting-anting kering lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas (Hariana, 2013).
b.      Disentri
Cuci bersih 30-60 g tanaman anting-anting kering lalu direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas. Lakukan secara teratur selama 5-10 hari (Hariana, 2013).
c.       Diare dan muntah darah
Rebus 30-60 g tumbuhan keing dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lalu dinginkan. Minum air rebusan 2 kali sehari- masing-masing ½ gelas (Hariana, 2013).
d.      Pendarahan dan luka luar
Lumatkan herba anting-anting seger secukupnya lalu campurkan dengan gula pasir secukupnya. Tempelkan hasil lumatannya ke tempat luka (Hariana, 2013).
e.       Asam urat
Cuci bersih tanaman anting-anting kering (seluruh batang) sebanyak 30-60 g, kemudian direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Diminum sebelum makan pagi dan makan malam (Kusuma dan Muhammad, 2005).
f.       Dermatitis, eksim, dan koreng
Cuci bersih tanaman anting-anting segar secukupnya, kemudian rebus. Gunakan airnya untuk mencuci bagian tubuh yang sakit (Kusuma dan Muhammad, 2005). 
2.4  Kandungan Kimia Tanaman Wonggole
Kandungan kimia dari tanaman anting-anting baik dari daun, batang, dan akar adalah saponin dan tanin, batangnya mengandung flavonoid (glikosida kaempferol), dan daunnya mengandung minyak atsiri, steroid, dan triterpenoid, asam askorbat, β-sitosterol, fiber, quercetin, dan kaemferol. 
Zat-zat kimia yang terdapat pada tanaman anting-anting memiliki berbagai efek farmakologi, diantaranya efek antidiabetik, efek hipoglikemik, efek antioksidan yang diduga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi sehingga dapat digunakan menjadi terapi DM1. Kandungan kimia dan efek farmakologis dari kucing-kucingan menurut Phytochemical and Ethnobotanical Databases antara lain: 
Tabel 1. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis Tanaman Anting-anting
Kandungan Kimia
Efek Farmakologis
Fiber, asam askorbat
Antidiabetik
Asam askorbat AntiAGE, β Glucoronidase
Inhibitor
Asam askorbat, β-sitosterol, β- Dglucoside
Hipoglikemia
Tanin, Kaempferol, asam askorbat
Antioksidan
Tanin Xanthin Oxidase
Inhibitor
Kaempferol 5 lipoxygenase Inhibitor
Inhibitor

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Tumbuhan wonggole atau dalam bahasa Indonesia tanaman anting-anting (Acalypha indica Linn) merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Tumbuhan anting-anting telah banyak digunakan secara turun-temurun sebagai obat disentri, diare, gangguan pencernaan, muntah darah, berak darah dan kencing darah, khususnya pada daun berkhasiat mengobati mimisan. Kandungan kimia dari tanaman anting-anting berupa flavonoid, minyak atsiri, steroid, triterpenoid dan lain sebagainya.
3.2  Saran
Perlu upaya untuk melestarikan pengetahuan tentang tanaman obat ini pada generasi muda sebagai budaya pengobatan leluhur, serta sebagai upaya kemandirian masyarakat dalam pengembangan usaha preventive dan kuratif dalam menjaga kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Ameilia. 2018. Khasiat Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica. L). http://farmasetika.com/

2018/03/19/khasiat-tanaman-anting-anting-acalypha-indica-l/ (Diakses

pada 31 Agustus 2018 pukul 21:20)

 

Kirom, Saeful Hamid dan Zelika Mega Ramadhania. 2017. Aktivitas Biologis Tanaman Kucing-
Kucingan (Acalypha Indica L). Jurnal Farmaka. Universitas Padjajaran: Fakultas Farmasi

Novri, dkk. 2011. Kajian Etnobotani Tanaman Obat Oleh Masyarakat Kabupaten Bonebolango
Provinsi Gorontalo. Laporan Penelitian Etnobotani Tanaman Obat. UNG: Jurusan
Biologi FMIPA

Setiawan, Heru dan Faizal Arif Wicaksono. 2014. Uji Kadar Flavonoid Anting-Anting (Acalypha
Indica Linn) Secara Kualitatif Dengan Indikator Penurunan Kadar Glukosa Pada Darah Mencit (Mus Musculus). Jawa Tengah

Komentar

Postingan Populer